LANGKAH – LANGKAH PEMBUATAN PUPUK ORGANIK GRANUL
- PENGERINGAN BAHAN
- PENGGILINGAN dan PENGAYAKAN
- PENAMBAHAN BAHAN-BAHAN LAIN
- GRANULASI
- PENGEMASAN
PENGERINGAN BAHAN
Langkah pertama adalah pengeringan. Kompos ini harus di keringkan
terlebih dahulu. Pengeringan dapat di lakukan dengan cara di jemur di
bawah sinar matahari atau dengan menggunakan alat pengering (rotary
dryer). Kadar air kompos kering kurang lebih <20 %. Lebih kering
lebih bagus.
Bahan pupuk organik yang digunakan bisa dibuat dari pupuk kandang.
Tapi perlu diingat pupuk kandang yang digunakan adalah pupuk kandang yang sudah
” matang ” bukan yang baru keluar dari binatang nya. Bisa juga
menggunakan kompos, baik kompos dari limbah pertanian, kompos dari
sampah organik, atau humus yang langsung diambil dari tanah.
PENGGILINGAN dan PENGAYAKAN
Kompos yang sudah kering kemudian di giling dengan mesin giling.
Atau ditumbuk saja juga bisa. Tingkat kehalusan kompos yang diperlukan
minimal 80 mesh. Kompos halus ini kemudian diayak dengan ayakan 80 mesh
atau 100 mesh. Sisa bahan yang tidak lolos ayakan dikembalikan ke alat
penggilingan.
PENAMBAHAN BAHAN-BAHAN LAIN
Apabila diperlukan dapat pula ditambahkan beberapa bahan lain.
Beberapa bahan yang sering ditambahkan adalah pupuk anorganik untuk
meningkatkan kandungan hara N, P, K atau hara mikro lainnya. Dapat
pula ditambahkan dengan asam humat atau asam fulvat atau hormon perangsang
pertumbuhan tanaman. Apabila memungkinkan dapat pula ditambahkan dengan
mikroba – mikroba. Hanya tidak semua mikroba bisa ditambahkan ke dalam
pupuk granul. Banyaknya bahan yang ditambahkan berbeda-beda untuk setiap
perusahaan. Jenis dan dosis ini merupakan “rahasia perusahaan”
masing-masing.. Ibaratnya masakan, jenis masakan bisa sama tetapi
ramuannya bisa ber beda-beda untuk setiap koki.
GRANULASI
Setelah semua bahan siap, langkah berikutnya adalah pembuatan granul.
Granul dapat dibuat dengan berbagai cara.
Cara paling sederhana adalah dengan menggunakan nampan biasa. Biasanya
ini untuk membuat granul skala kecil atau skala rumah tangga. Bahan yang
digunakan sekitar 300 gr – 500 gr. Caranya, bahan dimasukkan ke dalam
nampan, ditambahkan air + perekat (jika perlu). Kemudian nampan di
goyang-goyang sampai terbentuk granul. Yang perlu diperhatikan dalam
langkah ini adalah penambahan air /perekat. Jumlahnya harus pas, tidak
boleh berlebih atau terlalu sedikit. Disinilah seninya membuat granul.
Alat lain yang juga dapat di gunakan untuk membuat granul adalah “MOLEN”
pengaduk semen. Alat ini biasanya digunakan oleh para tukang batu untuk
membuat rumah dan dapat di peroleh di toko-toko penjual alat bangunan.
Prinsip kerjanya sama seperti cara di atas. Pertama masukkan bahan ke
dalam molen. Hidupkan mesinnya. Sambil di putar-putar, masukkan air
sedikit demi sedikit ke dalam molen hingga terbentuk granul. Setelah
granul terbentuk, isi molen dapat di tuang.
Alat lain yang khusus di buat untuk “Granulasi” adalah PAN
GRANULATOR . Alat ini berbentuk piringan yang berputar. Prinsip
kerjanya masih sama dengan cara nampan di atas. Ukuran piringan bisa ber
macam-macam. Ada yang ukuran 1 m maupun 2.5 m.
PENGEMASAN
Setelah granul terbentuk, granul ini perlu di ayak untuk mendapatkan ukuran
granul yang seragam. Ukuran ayakan tergantung pada ukuran granul yang
akan di buat. Kemudian baru dapat di kemas. Ukuran kemasan dapat
bermacam-macam . Untuk ukuran kecil dapat menggunakan plastik dikemas dalam
ukuran 1 Kg, 5 Kg, 10 Kg. Untuk ukuran besar dapat
menggunakan karung ukuran 25 Kg – 30 Kg. Kemasan biasanya terdiri dari 2
bagian, bagian luar dan bagian dalam (inner). Kemasan bagian luar di beri
merek/ nama/ logo perusahaan. Nah siap di pasarkan ….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar