Jumat, 02 Agustus 2013

Peluang usaha dari merpati potong

Burung merpati adalah termasuk jenis burung yang akrab dengan manusia. Merpati tak hanya dipelihara sebagai satwa kesayangan, yaitu sebagai ternak hias dan balap. Ternak yang dijadikan lambang kesetiaan (sifat monogamous = satu pasangan) dan perdamaian ini juga termasuk salah satu penghasil daging yang cukup baik. 

Bagaimana tidak, dengan siklus yang relatif pendek yaitu 35 hari sepasang merpati sudah mampu menghasilkan keturunan. Ini berarti dalam kurun waktu satu tahun sepasang merpati mampu menghasilkan keturunan 10 kali dengan jumlah litter size 2 ekor.

Langkah Pembesaran Itik

Tidak bisa dipungkiri bahwa ketersediaan bibit itik pedaging dari jenis itik jantan, tiktok, enthok, peking atau jenis itik pedaging lainnya masih sangat terbatas, begitu juga suplai daging itik yang berasal dari itik petelur yang sudah afkir. Permintaan akan daging itik potong baik itik jantan muda atau itik petelur afkir kian meningkat dan belum bisa terpenuhi secara optimal dari sumber-sumber  di atas. Sehingga alternatif pilihan akhirnya jatuh pada itik jantan atau itik pedaging lainnya  yang dibesarkan sekitar 35-40 hari. Dulu itik jantan potong dipandang sebelah mata karena kurang berperannya dalam sektor perunggasan, akan tetapi sekarang menjadi bahan rebutan.
 

Kamis, 01 Agustus 2013

Cara Budidaya Tiram Mutiara

I. PENDAHULUAN 

Salah satu potensi besar yang ada di perairan Indonesia yang mempunyai prospek cerah untuk dibudidayakan adalah tiram mutiara (Pinctada maxima). Sampai saat ini eksploitasi tiram mutiara masih didominasi oleh penangkapan dari alam. Benih dari alam mempunyai karakteristik antara lain ukuran yang sangat bervariasi, dimana untuk ukuran besar dapat langsung siap operasi sedangkan untuk ukuran kecil masih perlu dibudidayakan lagi.

Selain itu juga kontinuitas suplai kurang terjamin karena keberadaan tiram mutiara dipengaruhi oleh musim. Hal ini sangat tidak menguntungkan karena tidak dapat menjamin kontinuitas produksi; keberadaan tiram mutiara dipengaruhi oleh musim, dan jika dieksploitasi terus menerus lama-kelamaan stock benih tersebut pasti akan menurun.


Budidaya Kerang Hijau

Kerang hijau (Perna viridis) merupakan salah satu jenis kerang yang digemari masyarakat, memiliki nilai ekonomis dan kandungan gizi yang sangat baik untuk dikonsumsi, yaitu terdiri dari 40,8 % air, 21,9 % protein, 14,5 % lemak, 18,5 % karbohidrat dan 4,3 % abu sehingga menjadikan kerang hijau sebanding dengan daging sapi, telur maupun daging ayam, dari 100 gram daging kerang hijau ini mengandung 100 kalori.

BIOLOGI

Kerang hijau termasuk binatang lunak (Mollusca) yang hidup ditaut, bercangkang dua (bivalve) berwama hijau. Insangnya berlapis-lapis (Lamelii branchia) dan berkaki kapak (Pelecypoda) serta memiliki benang byssus. Kerang hijau adalah plankton feeder, dapat berpindah-pindah tempat dengan menggunakan kaki dan benang byssus, hidup baik pada perairan dengan kisaran kedalaman 1 – 7 meter dan memiliki toleransi terhadap perubahan salinitas antara 27-35 per mil.

Budidaya Ikan Kerapu

Salah satu jenis ikan yang mempunyai potensi untuk dibudidayakan adalah jenis ikan kerapu tikus (Cromileptes altivalis) karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi dengan harga Rp.100.000,- – Rp.150.000,- per kilogram bagi ikan kerapu tikus hidup berukuran di atas 300 gram di tingkat pedagang pengumpul.

LOKASI
 
Pemilihan lokasi untuk budidaya ikan kerapu memegang peranan yang sangat penting. Permilihan lokasi yang tepat akan mendukung kesinambungan usaha dan target produksi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih lokasi untuk budidaya ikan kerapu ini adalah faktor resiko seperti keadaan angin dan gelombang, kedalaman perairan, bebas dari bahan pencemar, tidak mengganggu alur pelayaran; faktor kenyamanan seperti dekat dengan prasarana perhubungan darat, pelelangan ikan (sumber pakan), dan pemasok sarana Dan prasarana yang diperlukan (listrik, telpon), dan faktor hidrografi seperti selain harus jernih, bebas dari bahan pencemaran dan bebas dari arus balik, Dan perairannya harus memiliki sifat fisik dan kimia tertentu (kadar garam, oksigen terlarut).